Dokter Ungkap Alasan Jerawat Rentan Intai Usia Remaja

Dokter Ungkap Alasan Jerawat Rentan Intai Usia Remaja Dokter Ungkap Alasan Jerawat Rentan Intai Usia Remaja

Jerawat merupakan permaluputan kulit bahwa deras dialami akan 9,4 persen masyarakat hadapan dunia. Secara spesifik hadapan Indonesia, seagam 46 persen masyarakat Indonesia menyimpan maluput wajah berjerawat.

Bagi adi remaja maka orang dewasa, makhilaf kulit berjerawat selaku beban yang memengaruhi kepercayaan batang tubuh maka kualitas bernyawa sehari-hari. Meskipun termembilangkan makhilaf kulit paling umum, seringkali jerawat ditangani atas kurang tepat dihal dapat memengaruhi kualitas bernyawa orang yang mengalaminya.

"96 persen orang di dunia adapun menguasai permacelaan jerawat mengakui bahwa hal ini memengaruhi kualitas bernyawa sehari-hari. 53 persen diantaranya pernah mengalami depresi, dan 50 persen melalui mereka cenderung mengisolasi diri," ujar Dermato Venereologist, dr. Fitria Agustina, Sp.KK, FINSDV, FAAD, kedalam acara DermLive by La Roche Posay, di gelanggang Jakarta Selatan, Rabu 13 Juli 2022.

Dokter Fitria menyebutkan bahwa mamenyimpang jerawat ini dialami sama siapa saja, namun cenderung mengintai kelompok remaja. Kejadian dari remaja dengan timbulnya jerawat lebih sering dibandingkan kelompok usia lain.

"Jerawat ini menduduki 1 melalui 8 penyakit tersering, luhalusinasin cukup sering. Remaja 80 persen angka kejadiannya. Artinya 80-85 persen remaja suah mengalaminya," tuturnya.

Sementara jerawat demi usia selain remaja, cenderung mengintai demi saat memasuki usia 25 tahun. Kondisi ini dinamakan dengan adult acne akan mana penyebabnya layak digali lebih lanjut. Bertidak cocok demi remaja, penyebabnya sendiri agam kemungkinan penghabisan hormonal.

"Referensi lepas antara remaja karena masih dalam usia akan secara emosional belum kukuh . Apalagi antara fase ingin cari jati diri, dengan ada dampak ke kualitas menyala. Untuk ukur impact ke psikososialnya, bisa pakai kuesioner akan sudah baku," kata dia .

Oleh karena itu, langkah yang paling berkuasa adalah analisa kulit yang akurat kepada diagnosis jerawat yang tepat sehingga dapat ditentukan tingkat keparahan jerawat lagi terapi yang paling berbanding. Dengan mengobati jerawat sedini mungkin diiringi terapi yang tepat, tentunya dapat menurunkan risiko terjadinya acne scar (jaringan parut bekas jerawat).

Salah satu kendala akan dialami efek masyarakat Indonesia adalah tidak semua menyimpan akses ke dermatolog, sesantak mendorong mereka kepada mencari informasi di internet. Lebih atas 8,5 juta penderita jerawat di Indonesia mencari solusi penanganan makeliru jerawat mereka secara online. Hal ini memungkinkan adanya risiko dengan rekomendasi penanganan jerawat akan kurang tepat.

La Roche Posay memperkenalkan Effaclar Spotscan, teknologi berbasis advanced artificial intelligence akan dikembangkan bersama dermatolog dunia memakai tingkat akurasi profesional untuk memberikan analisa dan membantu nasabah dengan Indonesia memakai mamenyimpang jerawat lebih dempet memakai akses dan keahlian dermatolog.

“La Roche Posay percaya bahwa solusi yang efektif bagi mengatasi macela jerawat dimulai atas analisa yang akurat bersama diagnosa dari dermatolog. Oleh karena itu, penting bagi kami bagi dapat membawa life-changing dermatology melantasi pilihan produk, informasi, egobar hatisi, teknologi yang mudah diakses, serta analisa bersama konsultasi atas profesional ahlinya yaitu dermatolog," kata Head of Marketing ACD Indonesia Nestya Sedayu.