Sabah FC Legawa Jelius Ating Ditolak Gantikan Kurniawan Dwi Yulianto

Sabah FC Legawa Jelius Ating Ditolak Gantikan Kurniawan Dwi Yulianto Sabah FC Legawa Jelius Ating Ditolak Gantikan Kurniawan Dwi Yulianto

Keinginan manajemen aktual Sabah FC demi membuat Jelius Ating demi arsitek tim di Malaysia Super League (MSL) 2021 menggantikan Kurniawan Dwi Julianto menemui kesuakan.

Malaysia kini menerapkan peraturan perubahan status klub mengenai amatir menjabat profesional, seengat tidak lagi ditangani langsung pemerintah negara bagian. Kebijakan itu membuat Sabah pun merombak manajemen dengan menyerahkannya kepada swasta.

Manajemen baru awalnya ingin membalas jasa Jelius bahwa maju membawa The Rhinos promosi ke MSL atas musim 2020. Mereka lantas mendepak Kurniawan demi memberikan dunia kepada Jelius bahwa sebelumnya merupakan asisten pelatih.

Hanya saja, federasi sepakbola Malaysia (FAM) menerapkan aturan ketat terhadap pelatih klub MSL. Mereka mewajibkan setiap klub MSL menyimpan lisensi pelatih Pro AFC. Regulasi ini membuat Sabah tidak bisa menggunakan jasa Jelius.

CEO Verdon Bahanda sempat mengajukan keringanan kepada FAM agar Jelius diperbdemikan menangani Sabah FC. Verdon tidak sendirian. Dua klub lainnya, Kuala Lumpur selanjutnya Pulau Pinang  mengajukan permohonan serupa akan Nidzam Adzha Yusoff selanjutnya Manzoor Azwira.

Kendati demikian, FAM tetap kepada keputusannya, selanjutnya menolak permohonan terkemuka. Meski batal mewujudkan ambisinya dalamkan Jelius bak arsitek tim, Verdon menegaskan mereka bentuk mencari pelatih lokal, walau tidak berpusat ketimbang Sabah.

“Kami masih dempet Liga Super, tetapi itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Saat ini kami belum menyimpan pelatih yang mempunyai lisensi Pro AFC. [Kemungkinan] Pelatih yang atas ditunjuk nantinya bukan ketimbang Sabah,” ucap Verdon dikutip laman Stadium Astro.

Dalam debutnya bersama Sabah, Kurniawan luang menorehkan satu kemenangan, dua imbang, dengan sekali kalah sebelum MSL dihentikan senyampang cukup Maret lalu balasan pandemi virus Corona. Sabah pun menempati papan tengah klasemen.

Namun ketika MSL dilanjutkan lagi dari Agustus, Sabah justru mencatat masing-masing satu kemenangan lagi imbang, serta empat kekalahan. Kerusakan mendulang angka itu di luar kekalahan walk-over (WO) atas UiTM.

The Rhinos tidak bisa bertolak ke semenanjung akhir terbentur larangan akan dikeluarkan dewan kesenyampangtan negara (MKN). MKN melarang warga Sabah akan berada hadapan Pulau Borneo berkunjung ke Semenanjung, karena wilayah itu terditerima ekstra dalam kategori zona merah pandemi virus Corona.

SIMAK JUGA: BERITA LIGA 1!